Lecture Series : Best Pratice Pelaksanaan E-Government

Untuk menunjang peningkatan kemampuan mahasiswa maupun dosen, dipandang perlu
untuk memutahirkan pengetahuan mereka. Salah satu cara pemutakhiran pengetahuan ini adalah
dengan melaksanakan Lecturer Series yang tema atau topik terkait dengan satu atau beberapa
kuliah yang diajarkan. Untuk memastikan kemanfaatan kegiatan ini diperlukan narasumber yang
diakui kepakarannya. Narasumber ini dapat berasal dari kalangan ilmuan di lingkungan Perguruan
Tinggi ataupun para peneliti yang ahli dibidangnya. Disini mahasiswa dan dosen Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik memperoleh kesempatan untuk membuka wawasan serta meningkatkan
pengetahuannya. Universitas merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berperan dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan
oleh masyarakat, termasuk industri. Berbagai upaya proses pembelajaran digunakan di Universitas
untuk usaha memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan, serta informasi actual dalam bidang
keilmuan agara lulusan Universitas Andalas dapat bersaing.
Mahasiswa sebagai insan akademis yang terdidik ikut andil dalam memikul tanggungjawab
untuk terus berupaya memajukan bangsa dan negaranya. Mahasiswa juga merupakan lapisan
masyarakat yang tergolong intelektual serta dianggap mampu berfikir rasional dan ilmiah. Dengan
demikian Laboratorium Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Andalas melaksanakan Lecturer Series dengan Tema “Best Practice Pelaksanaan E-Government:
Digitalisasi Pelayanan Publik di Daerah”.

Kegiatan kuliah umum dengan tema “Best Practice Pelaksanaan E-Governemnt:
Digitalisasi Pelayanan Publik di Daerah”. Diawali dengan kata sambutan Kepala Departemen
Administrasi Publik. Acara inti terbagi menjadi 2 sesi yaitu sesi penyampaian materi dan sesi
diskusi yang di pimpin oleh seorang moderator. Pada sesi penyampaian materi, Dr. Ira Patriani
selaku narasumber mengawali kuliah umum dengan memamparkan bagaimana pentingnya
penerapan E-government di Daerah. Penyampaian kuliah umum, dilanjutkan dengan memaparkan
bagaimana contoh penerapan E-Government dengan studi kasus Jendela Pontianak Integrasi
(JePin).
Dr. Ira Patriani selaku narasumber menyampaikan bahwa Tantangan dan implementasi E￾Government di Daerah terdiri dari beberapa poin yaitu:
1. Kesenjangan digital
2. Perbedaan akses dan kemampuan antara daerah perkotaan dan perdesaan
3. Resistensi terhadap perubahan
4. Ketidakpemahaman atau penolakan dari pegawai dan Masyarakat
5. Risiko kebocoran data dan serangan siber.
Selain tantangan dari implementasi E-Government tersebut, terdapat strategi yang bisa
dilakukan menurut Ibu Dr. Ira patriani:
1. Peningkatan literasi digital
2. Program edukasi untuk Masyarakat dan pelatihan untuk pegawai
3. Pengembangan infrastruktur
4
4. Investasi dalam jaringan internet dan perangkat deras
5. Regulasi dan kebijakan
6. Perlindungan data pribadi dan kebijakan keamanan siber yang kuat.
Kapasitas Ibu Dr. Ira Patriani dalam menyampaikan materi ditanggapi oleh peserta kuliah
umum dengan bentuk sesi Tanya jawab. Kehadiran Ibu Dr. Ira Patriani dalam memberikan kuliah
umum disambut dengan antusias oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Andalas. Sebagai penutup kuliah umum, Ibu Dr. Ira Patriani menyampaikan bahwa
keberhasilan implementasi E-Government sangat bergantung pada kolaborasi kuat antara
pemerintah, sektor swasta, dan Masyarakat. Digitalisasi pelayanan public tidak hanya memberikan
kemudahan dan aksebilitas bagi Masyarakat, tetapi juga mendorong peningkatan efisiensi dan
transparansi dalam pemerintahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top