Kuliah Umum S1 Administrasi Publik FISIP UNAND: Tantangan Meritokrasi dalam Pemerintahan Dual State dan Hybrid Regime
Pada Jumat, 15 November 2024, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas (UNAND) mengadakan kuliah umum yang sangat menarik bagi mahasiswa Program Studi S1 Administrasi Publik. Kuliah umum kali ini mengangkat tema “Tantangan Meritokrasi dalam Pemerintahan Dual State dan Hybrid Regime” dengan narasumber yang sangat berkompeten, yaitu Prof. Mirza Satria Buana, Ph.D., seorang pakar di bidang Administrasi Publik.
Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Dekanat FISIP UNAND ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan dosen, serta turut menyemarakkan diskusi terkait pentingnya sistem meritokrasi dalam pemerintahan yang efisien dan transparan. Prof. Mirza Satria Buana menjelaskan secara mendalam tantangan yang dihadapi dalam menerapkan sistem meritokrasi di negara-negara dengan bentuk pemerintahan dual state atau hybrid regime.
Salah satu poin utama yang disoroti oleh Prof. Mirza adalah tantangan besar dalam penerapan meritokrasi di sistem pemerintahan seperti ini. Di negara dengan dual state dan hybrid regime, pemilihan pegawai negeri atau pejabat publik sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor politik dan bukan semata-mata berdasarkan kompetensi atau prestasi. Sistem meritokrasi yang ideal, yang seharusnya mengutamakan keahlian dan kinerja, seringkali terhambat oleh praktik patronase, nepotisme, atau pengaruh politik yang kuat.
Prof. Mirza juga menekankan pentingnya peran pendidikan tinggi, khususnya program studi Administrasi Publik, dalam menyiapkan calon pemimpin yang memahami esensi meritokrasi dan dapat berkontribusi untuk menciptakan pemerintahan yang lebih profesional, adil, dan transparan.
Pentingnya Pendidikan untuk Meningkatkan Sistem Meritokrasi
Sebagai penutup, Prof. Mirza menyarankan agar mahasiswa Administrasi Publik tidak hanya belajar teori-teori pemerintahan, tetapi juga mengembangkan kemampuan praktis dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di dunia nyata, terutama dalam konteks sistem politik yang kompleks. Pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai profesionalisme, etika, dan transparansi diharapkan dapat membentuk generasi pemimpin yang mampu mewujudkan meritokrasi dalam setiap lapisan pemerintahan.
Kuliah umum ini menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memperdalam pemahaman mereka tentang dinamika pemerintahan di negara-negara dengan sistem yang lebih kompleks, serta memberikan gambaran tentang bagaimana membangun sistem administrasi publik yang lebih efektif dan berkeadilan.
Terima kasih kepada Prof. Mirza Satria Buana, Ph.D yang telah membagikan wawasan mendalam. Diskusi yang sangat bermanfaat, semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat.